Meskibegitu, kamu tak perlu minder jika tak punya pendidikan atau pelatihan yang bersifat glamor. Kamu bisa mengasah kemampuanmu dari pengalamanmu, pengalaman mereka, dan ragam pelatihan lainnya. 8. Tidak pernah gagal. Kamu mungkin juga kerap mendengar cerita pengusaha yang tidak berhenti sebelum berhasil.
Bolosadalah bagian dari pengalaman sekolah, sebagaimana dinyatakan juga dalam Kamu (Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya). Dalam buku itu seorang pegawai mengenang (atau mereka?) pengalamannya bolos selama tiga hari menjelang Ujian Nasional bertahun-tahun lalu. Bolos hari pertama yang lebih menyerupai mabuk halu berisi petualangannya dalam
Setiapkarakter perlu memiliki motivasi, tidak peduli seberapa tidak disukai mereka. Penulis cenderung pandai menciptakan cerita untuk protagonis dan melupakan tentang antagonis. "Menjadi jahat" tidak begitu baik. Kamu akan menyadari bahwa antagonis akan menjadi lebih menarik dan menyeramkan jika mereka relatable daripada "menjadi jahat
Kamu(Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya) SABDA ARMANDIO, "KAMU", TIGA HARI ANEH. Judul : Kamu (Novel) | Penulis : Sabda Armandio | Penerbit : Moka Media | Cetakan : Pertama, 2015 | Tebal : viii + 348 hlm: 11 x 17 cm | ISBN : . Ulasan diterbitkan di halaman Buku, koran Padang Ekspres, Minggu, 26 April 2015.
2015Feb 13 - Enjoy the videos and music you love, upload original content, and share it all with friends, family, and the world on YouTube.
BeliMOKA Kamu: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya by Sabda Armandio Buku Literatur & Novel - SKY BLUE Terbaru January 2022. ️ 15 hari retur
Tidakmudah loh merumuskan penokohan cerita yang sederhana -sehingga tidak membingungkan, Seno pernah berhasil dengan karakter Sukab-nya. Kamu ini imajinatif yang terukur. Kita dibawanya memasuki dunia lain dengan 3 matahari, penuh kebun bunga dan padang rumput, yang pintu masuknya adalah sumur. Ada badai kera yang keluar dari kebun raya.
Merekamenginginkan mahasiswanya menempuh studi dengan hasil terbaik, mungkin dengan kamu sering pergi ke perpustakaan kamu dapat menemukan hal-hal yang baru. Jika kalian sebagai mahasiswa hanya berpikir ingin malas-malasan kuliah, pikirlah dua kali. Karena hasilnya nanti diri kalian sendiri yang rugi. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, bukan? 2.
Q0ai. Bela-belain foto buku ini saat ke pantai, demi mengenang adegan terakhir di novel. Tiga tokohnya tiba-tiba pergi ke pantai, mengingat semua yang sudah terjadi. Suka banget sama novel ini. Ceritanya seru nan ajaib; sepanjang buku bertaburan kalimat-kalimat cerdas; dan pemikiran-pemikiran dua tokoh utama si aku narator dan Kamu sangat cespleng. Dari mulai pemikiran soal sekolah dan sistem pendidikan, negara, agama, cinta, kenangan, sampai masalah kesepian. Tiap baca buku, saya selalu menandai potongan cerita, atau kalimat yang gue suka. Nah, di novel ini, gue menghabiskan nggak kurang dari 30 lembar post-it! Ini beberapanya “Aku cuma senang tertawa. Kau tahu kenapa? Mungkin aku hanya sedang berusaha mengecoh kesepian.” “Aku ingin jadi pengarang agar bisa memetakan pikiran dan perasaanku sendiri.” dan ini juga “Suatu hari aku mau jadi petani. Mencangkul sambil menyanyikan lagu-lagu AC/DC, kayaknya gagah sekali. Aku baca di koran, katanya pembangunan mal di Jakarta masuk rangking sepuluh besar di dunia, dan orang-orang bangga. Aku justru heran, sebenarnya itu kemajuan atau kemunduran, sih?” Bahkan–ini norak–ada satu bagian yang saat saya baca, saya sampai melempar bukunya ke tembok, sambil cengegesan, saking greget kagum sama cerita dan olahan-olahan kalimatnya Kalau dipikir-pikir, 70 persen novel ini berisi tumpahan pemikiran si aku yang memang hobi banget melamun si aku adalah pelamun yang lebih suka mie instan ketimbang senja. Di satu titik saya ngerasa buku ini lebih terasa sebagai panduan melamun dan merapihkan pikiran, alih-alih sebagai novel. Sampai sekarang pun, tokoh si aku dan Kamu semacam hidup di dalam kepala. Tiap kali sedang melamun, saya membayangkan saya bercerita ke mereka gitu. Waa Mau tau ceritanya? kira-kira gini Di suatu malam, si aku mengenang sahabatnya yg bernama Kamu. Saat SMA, jelang ujian nasional, mereka hatrick bolos tiga hari berturut-turut. Hari pertama, cerita ajaib dialami di alam mimpi Hari 2, si aku menemani mantan pacarnya yang hamil entah oleh siapa, ke dokter. Hari ketiga, mereka bertemu Permen. Selesai baca saya bertanya, berapa banyak buku lagi yang mesti gue baca ya biar bisa nulis cerita seasik ini
- Aktor Hollywood Dwayne Johnson atau biasa disebut The Rock ternyata sempat punya masalah dengan kesehatan mental. Melalui wawancaranya dengan Podcast The Pivot, dia mengungkapkan cerita dan perjuangannya yang berkelanjutan dalam melawan itu pun mencerminkan bahwa krisis kesehatan mental bagi pria di seluruh dunia sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi Johnson merupakan sosok pria macho dan berotot yang lekat dengan stereotip "lelaki kuat" yang ternyata perlu menurunkan ego-nya saat melawan depresi yang dialami. Baca juga Rahasia Otot Bahu Kekar Dwayne Johnson di Usia 50 Tahun Di dalam Podcast itu, Johnson mengenang saat dirinya merasa depresi ketika dia masih duduk di bangku sekolah menengah. Sayangnya tidak diceritakan secara rinci penyebab dia mengalami depresi, tetapi Johnson mengakui kalau masa-masa itu cukup berat dia lalui. "Saya sampai tidak ingin pergi ke sekolah, saya tidak mengikuti ujian tengah semester," katanya seperti dilansir Dmarge. Kala itu, dia harus berjuang melawan depresi sekaligus bahunya yang sedang mengalami cedera. Cedera yang dialaminya pun membuatnya tidak bisa melakukan latihan fisik secara teratur dan kesehatan mentalnya terus merosot. "Sebagai seorang atlet, keringat apapun yang dihasilkan akan membantu," kata dia. Sejak saat itu, dia memahami bahwa rutinitas paginya harus disematkan aktivitas fisik yang agak terdengar gila, termasuk latihan yang menguras energi dan fisiknya. Arturo Holmes/AFP/ GETTY IMAGES NORTH AMERICA Aktor Dwayne Johnson menghadiri Academy Awards ke-95 pada 12 Maret 2023 di Hollywood, berlebihan dan depresi pun datang lagi bertahun-tahun kemudian saat dirinya bercerai dengan istri pertama, Dany Garcia. Pria yang juga gemar mengoleksi jam tangan ini mengakui bahwa masalah terbesar yang dia hadapi dalam melawan depresi adalah bukan soal masalahnya, tetapi dia sama sekali tidak memahami apa itu kesehatan mental. Sejauh ini dia hanya memahami bahwa kesehatan mental hanya dapat diatasi dengan olahraga, dan faktanya olahraga yang dia lakukan tidak berdampak signifikan. Depresinya tidak kunjung pulih serta merasa dirinya dan kehidupannya semakin terlihat kelabu. Sampai pada akhirnya Johnson mencari tahu dan menyadari banyak hal seputar kesehatan mental. Beruntung ada orang-orang terdekat yang bersedia membantunya melawan depresi yang dialami Johnson selama bertahun-tahun. "Akhirnya saya tahu apa itu dan untungnya memiliki beberapa teman dekat yang bisa saya andalkan," lanjutnya. Pria berusia 51 tahun ini pun mengatakan kepada semua orang, khususnya para pria, kalau sedang mengalami masalah yang sama, jalan terbaiknya adalah cari seseorang yang dipercaya, kemudian cerita dengan orang itu. Kata Johnson, bercerita dengan orang lain dapat membantu memperbaiki dan melepas rasa sakit yang terus dipendam. "Memiliki keberanian untuk berbicara dengan seseorang adalah kekuatan super yang bisa kita lakukan," ujar dia. Di balik image-nya yang lekat dengan sosok "pria tangguh", cerita perjuangan Dwayne Johnson tampaknya bisa dijadikan pembelajaran dalam mengatasi masalah mental bagi banyak pria di luar sana. Johnson mengungkapkan bahwa dia tetap membutuhkan bantuan dari orang-orang di sekitarnya dan tidak bisa mengatasi masalah mentalnya itu sendirian. "Terlepas dari apa yang mungkin kita rasakan, percaya bahwa kita tidak sendirian," tutup Dwayne Johnson. Baca juga Dwayne Johnson Buka Kartu soal Otot Perutnya yang Tak Six Pack Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Judul Kamu Novel Penulis Sabda Armandio Penerbit Moka Media Cetakan Pertama, 2015 Tebal viii + 348 hlm 11 x 17 cm ISBN 978-795-961-9 ~ Ulasan diterbitkan di halaman Buku, koran Padang Ekspres, Minggu, 26 April 2015. Pada edisi koran, ada kesilapan dari penulis yang mencantumkan judul film Jim Carrey Sip Men!, seharusnya judul film tersebut adalah Yes Man! Mohon dimaafkan atas kesalahan tersebut. Judul Kamu Novel Penulis Sabda Armandio Penerbit Moka Media Cetakan Pertama, 2015 Tebal viii + 348 hlm 11 x 17 cmISBN 978-795-961-9 Sabda Armandio Alif barangkali adalah salah seorang prosais muda dengan kemunculan karya cemerlang. Sebuah novel bertajuk Kamu Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya yang ditulis Sabda memperlihatkan bagaimana ia menggarap jalinan cerita dari peristiwa-peristiwa biasa bahkan terkadang teramat konyol, nyeleneh, asing, tapi mampu membuat pembaca bertahan dalam rekaannya. Sabda seakan memberikan kesempatan hanya tiga hari untuk tokoh “aku” mengingat mundur ke masa lalu dan menarasikan tokoh-tokoh lain semisal “kamu”, “pacarku”, “mantan pacarku”, “perempuan teman sekelasku”, “permen”, dll. Sabda juga memberikan kesempatan tiga hari bagi pembaca untuk memasuki peristiwa asing yang terjadi pada tokoh “aku” dan persentuhannya dengan tokoh-tokoh lain. Tiga hari sebagai pembuktian bahwa tidak butuh waktu panjang untuk menghidupkan tokoh dan peristwa dalam sebuah novel. Tiga hari yang terkayakan. Sudut pandang orang pertama tunggal digunakan Sabda sebagai penutur dalam novel barangkali benar menggambarkan prosa modern novel dalam kerangka kerja naratologi. Sebagaimana pandangan Ian Watt Faruk, 2007185, “aku” yang merupakan kata ganti yang menunjuk diri sebagai individu, merepresentasikan diri manusia dalam keadaan paling konkret, partikular, unik, yang berbeda misalnya dari kami yang merepresentasikan manusia dalam keadaan kolektif, abstrak, dan terbagi. “Aku” dalam novel Sabda menggambarkan laku manusia sehari-hari ordinary man. Bukan manusia yang lebih tinggi dalam gambaran tragedi, bukan pula manusia rendah dalam gambaran komedi. “Aku” adalah manusia biasa, manusia yang bukan apa-apa, tetapi dapat menjadi apa saja, manusia yang belum jadi sekaligus menjadi. Manusia yang terlibat dalam proses, terlibat dalam keadaan dan peristiwa, bukan manusia yang berada di luar proses, manusia yang ada di luar atau dikeluarkan dari peristiwa dan keadaan itu. Dalam posisi keadaan biasa tersebut, tokoh “kamu” oleh Sabda turut diposisikan dalam bagian terpenting daalam novel ini.. Dari tokoh “kamu”-lah semua pengalaman aneh dan konyol yang dialami narator. “Kamu” seakan menjadi pusaran dari rekaan Sabda sehingga tajuk novel tersebut memberi kesempatan bagi tokoh tersebut untuk muncul dan diunggulkan oleh “aku”. Beberapa Peristiwa Aneh Sabda memainkan peristiwa masa lalu tokoh “aku”. Meski cuma tiga hari dinarasikan, tetapi seakan menyayat lapis-lapis terpenting dari kenangan tokoh tersebut. Dimulai dari narasi tokoh “aku” yang bekerja di sebuah perusahaan swasta dan ia hanya mempunyai tujuh jari tangan lima di kanan, dua di kiri hanya telunjuk dan ibu jari. “Aku” yang berusia 27 tahun, baru saja pindah indekos, dan perpindahan tersebut membuatnya mengenang sesuatu mengenai masa lalu dengan cara yang unik “Mengenang sesuatu sepertinya menarik, lagi pula mudah. Ada banyak cerita asik untuk memulai tentanglah kardus berisi barang-barang lawasmu, ambil satu benda yang terletak di lantai, benda apa saja, dan biarkan ia bercerita. Atau begini jilat bersih sendok bekas makan, pandangi agak lama, dan sebuah cerita bisa kembali begitu saja—seperti pria ramah yang mengetuk jendela kamarmu dan berkata, “Ya, ini saatnya membuka jendela” Dari sanalah, “aku” mulai mengenang 10 tahun ke belakang, sewaktu masih kelas III SMA. “Aku” menarasikan hari pertama dalam novel tersebut ketika melalui sambungal telpon ia diajak bolos sekolah oleh “kamu” untuk mencari sendok tukang bakso yang dihilangkannya. Tokoh “aku” pun mendapat telpon kedua dari “perempuan teman sekelas” yang mengajaknya bolos untuk menceritakan keluhan hidupnya. Namun ia mengingat janji dengan “kamu” dan memilih menemani “kamu” mencari sendok. Dari pencarian sendok inilah peristiwa unik dan aneh dimulai. “Kamu” yang kerap berkata salut! dengan berbagai gaya pengucapan di setiap situasi menganggap sendok tukang bakso yang dihilangkannya harus dicari. Dikarenakan tidak dapat diganti dengan sendok lain. Sebab sendok yang dia punya di rumah adalah “sendok untuk mengingat” dan dibuat sepasang Tistan dan Isolde.” Perdebatan pencarian sendok antara “aku” dan “kamu” berakhir ketika “kamu” mengundur waktu pencarian dan mengajak “aku” mengantar tas titipan ayahnya ke rumah Kek Su di Gunung Mas, Bogor. Lima menit terpanjang dalam hidup tokoh “aku” barangkali dirasakannya ketika itu. “Aku” seakan masuk ke dalam dunia mimpi ketika tertidur atau barangkali tidak di atas mobil “kamu”. Dari perihal itulah “aku” mengalami peristiwa aneh, Badai Monyet Parit menyerang kota Bogor, orang-orang panik karena monyet-monyet mengambil telepon seluler, kota lumpuh. “Aku” dan “kamu” mengambil jalan pintas menuju rumah Kek Su. Mereka meyusuri sebuah gorong-gorong di belakang air mancur kota Bogor dan sampai ke “sisi B kota Bogor”. Tempat asing dengan tiga matahari menggantung, ladang bunga, harum, tanah, awan yang bergerak tanpa harus diseret angin. Tempat yang menurut “aku” tidak pernah ada di Bogor. Di tempat itu pula mereka bertemu dengan beberapa orang utan yang salah satunya memakai kaos bertuliskan “Save Human”. Pertemuan dan percakapan dengan orang utan tersebut mengantarkan “aku” dan “kamu ke peristiwa yang lebih aneh lagi ketika sampai di rumah Kek Su. Kek Su yang gemar mengganti sebuah istilah dengan kata yang berima dan hanya mempunyai mata kanan dengan mata kiri rata dengan wajah mempunyai kepiawaian yang absurd. Ia melukis matanya sendiri dan menjadi mata asli. Kek Su menawarkan untuk melukis tiga jari “aku”, tapi ia menolak. Dan menang ternyata peristiwa itu adalah peristiwa paling membingungkan tokoh “aku” Badai Monyet Parit, sisi B kota Bogor, dan kepiawaian Kek Su. Hari ke dua dan ke tiga dinarasikan tokoh “aku” melalui beberapa peristiwa yang juga tergolong aneh dan dibungkus dengan kisah tragik. Misalkan ketika tokoh “aku” diajak oleh “mantan pacar” ke sebuah rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya—konon ia dihamili orang lain. Namun ketika mereka mampir ke sebuah kafe untuk makan, “aku” bertemu dengan seorang tukang sulap yang bisa membaca dirinya dan membaca diri mantan pacarnya. Tukang sulap dengan topi model top-hat yang bisa mengeluarkan kelinci, mengeluarkan selembar kartu namanta tapi beralamatkan rumah “aku”, dan hilang tertarik ke dalam topi sendiri. Resistensi Tokoh Beberapa peristiwa aneh dihadirkan Sabda dari pengalaman “aku”, “kamu”, dan tokoh lain setidaknya menggambarkan resistensi terhadap realitas hidup kekinian. Tokoh “aku” seakan hadir dan lengkap dari pengalaman tokoh lain, ia barulah menjadi “aku” setelah ia bersentuhan dengan pengalaman tokoh lain. Tiga hari aneh tersebut diisi sepenuhnya dengan bolos sekolah. Perdebatan “aku” dan beberapa tokoh lain seakan mengambarkan sebuah kritikan terhadap sekolah sebagai ruang penyeragaman. Kritik tersebut terlihat juga dari kehadiran tokoh bernama “Permen” yang disukai oleh “kamu”, yang konon, memilih home-schooling. Selain itu tokoh “mantan pacar” juga dibenturkan perdebatan tentang anggapan terhadap perempuan hamil di luar nikah, kehendak untuk sekolah, namun norma sosial. Tokoh “Perempuan teman sekelas” hadir dengan dilema. Ternyata belakangan hari ia baru mengetahui bahwa mencintai ayah kandungnya. Ia masih mempertanyakan hasrat yang oleh orang-orang dibahasakan sebagai electra complex tersebut. “Perempuan teman sekelas” menganggap cinta itu pemberian tuhan. Ia merasakan, meragukan, dan mengaminkan cintanya. Bahkan dalam novel dinarasikan peristiwa “perempuan teman sekelas” bertanya pada seorang ustad melalui sambungan telpon di acara reality show sebuah stasiun televisi. Pertanyaan tokoh tersebut menyentak orang-orang. Perasaan dan naluriah dasar manusia dibenturkan dengan norma dan hukum agama. Dama novel tersebut Sabda seakan menggali ceruk terdalam masa lalu tokoh melalui perihal sangat sederhana dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang barangkali dalam realitas dianggap enteng dan tidak penting dipertanyakan. Kegemaran Sabda akan film, video game, dan beragam genre musik juga terlihat dari cara ia menghadirkan peristiwa dan memunculkan suasana. Dari jazz, rock and roll, blues, hingga musik pop lawas Indonesia. Minnie Smith and Her Jazz Hounds, Bob Dylan, The Beatels, Rolling Stones, The Doors, Norah Jones, Nick Drake, Stevie Wonder, hingga Elfa Singer dihadirkan untuk membangun suasana sekaligus dibangun oleh suasana. Wajah sumringah Audrey Hepburn memerankan tokoh Holly Golightly dalam film Breakfast at Tiffany’s atau Jim Carrey dalam film Yes Man! turut dibangun dan terbangun dari sebuah peristiwa. Juga beberapa teori yang mempengaruhi peradaban dunia semisal The Smoky God George Emerson dijadikan pandangan dan landasan tokoh dalam berinteraksi. Sebuah novel hadir dengan peristiwa yang boleh dipercaya atau tidak. Seperti penawaran Sabda dari novelnya pada pembaca cerita-cerita yang tidak perlu dipercaya.*** Versi PDF ULASAN NOVEL SABDA ARMANDIO